Rabu, 15 Februari 2017

Gergaji


Ya jadi kemarin saya karena sesuatu hal butuh motong papan aluminium pake gergaji. Bunyinya lumayan (berisik), GROK GROK GROK GROK.. 

Eh lama-kelamaan ada orang, sebut saja orang #1, mendatangi kemudian berkata, "Sini sini", gergaji langsung berpindah ke tangan dia, bunyinya jadi grok grok grok grok.. Agak lebih sopan di kuping. Saya nonton doang sampai selesai.

Hari ini karena sesatu hal, saya masih butuh main gergaji lagi. Seperti biasa, GROK GROK GROK GROK.. Kali ini orang yang berbeda, sebut saja orang #2, mendatangi kemudian berkata, "Kalo pake gergaji itu, mestinya gini biar gak berisik (ngasih tips 'n trik), kayak gini nih saya contohin (kemudian nyontohin), nah sekarang kamu coba." Saya cobain tips 'n trik sambil dia nge coach, eh kok ya bisa juga ya, bunyinya jadi grok grok grok grok..

***

Layaknya pelajaran bahasa Indonesia jaman masih sekolah dulu, mari kita bahas isi dari bacaan di atas. Apa yang bisa kita simpulkan? Kayaknya kita sedikit banyak jadi bisa mengira-ngira sifat dari tiga tokoh yang ada: orang #1, orang #2, dan saya. 

Si orang #1 ini nampaknya lebih suka langsung tanpa ba-bi-bu mengambil alih ketika kinerja orang lain kurang memuaskan. "Udah kamu duduk manis aja, sini saya aja yang kerjain, lebih cepet, lebih bagus, kamu gak repot, semua senang."

Kalo si orang #2 agak berbeda pendekatannya. Ketika kinerja orang lain kurang bermutu, dia tunjukin sebelah mananya yang gak mutu dan memberi masukan. Dan akhirnya membiarkan si orang lain melanjutkan kerjaannya berbekal masukan yang tadi.

Kalo si saya? Si saya ternyata orangnya lebih cocok dengan tipe belajar kinestetik, ketimbang auditori maupun visual. Hehe.

Mana yang lebih baik, tindakan si orang #1 atau orang #2? Tergantung sikon. Tergantung apa yang mau dicapai. Kalo pingin get the job done for the day, metode si orang #1 jelas paling efektif. Tapi kalo pingin membangun tunas bangsa(?), saya pilih pendekatan si orang #2.

p.s. 
Turns out sawing is fun.